Penulis : Veidy Temo
LEKTUR.CO, Kotamobagu – Ditengah Pandemi Covid-19 saat ini, kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas terpaksa ditiadakan. Dengan begitu, murid – murid harus belajar dari rumah (BDR) secara Daring dan Luring.
Sistem Daring yaitu kegiatan belajar mengajar menggunakan android. Dimana murid – murid menerima tugas dari guru lewat Handphone android, tanpa bertatap muka langsung. Sedangkan sistem Luring yaitu guru mendatangi rumah murid – murid dengan memberikan tugas langsung, kemudian orang tua yang membimbing.
Sistem belajar dari rumah, kini dialami Cinta Karunia Carundeng, siswi Kelas 6 SD Kristen 1 Tumobui, Kecamatan Kotamobagu, Kota Kotamobagu, belum lama ini.
Cinta yang masih berumur 10 tahun itu, harus menyesuaikan dengan KBM dari rumah dengan menggunakan sistem During dan Luring. Tapi anak sulung dari pasangan Hendra Carundeng dan Eva Temo ini, tak mengalami kesulitan saat menerima tugas dari gurunya, baik itu secara Daring maupun Luring.
Menurut Eva, anak sulungnya itu sangat senang belajar dari rumah (BDR). Karena selain belajar menggunakan android, juga bisa dikunjungi gurunya.
“Dia senang ketika gurunya datang di rumah memberikan tugas. Tapi bukan berarti dia tidak mau belajar lewat handphone,” terangnya.
Dikatakan Eva yang juga pengusaha muda ini, tugas yang diberikan guru kepada putrinya selalu dikerjakan. “Selain gurunya, kita juga sebagai orang tua harus membantu anak kita agar bisa mengerjakan tugas – tugas dengan baik,” kata dia.
Memang, lanjut Eva, secara psikologis anak lebih senang belajar jika bertatap muka dengan gurunya. Akan tetapi, guru maupun siswa harus dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD), seperti masker, sarung tangan dan pelindung muka agar terhindar dari penularan Covid-19. “Sebab, kalu hanya melalui hanphone sering kali ada gangguan jaringan ataupun lainnya,” sebutnya.
Ia pun berharap Pandemi Covid-19 segera berakhir, agar murid – murid termasuk anaknya bisa bersekolah lagi seperti biasa. “Ya, muda mudahan wabah pandemi Covid-19 ini segera berahir. Karena belajar di rumah tidak sama dengan di sekolah,” pungkasnya. (*)