Dekatkan Diri dengan Masyarakat, Kapolres Minahasa Gelar Minggu Kasih di GMIM Sion Taraitak

Kapolres Minahasa saat membawakan sambutan dan foto bersama Pdt dan pelayan khusus. (ist)

LEKTUR.CO, MINAHASA – Dalam upaya mempererat kemitraan antara kepolisian dan masyarakat, Kapolres Minahasa AKBP Steven J.R. Simbar SIK, menggelar kegiatan Minggu Kasih di Gereja GMIM Sion Taraitak, Kecamatan Langowan Utara, Minggu (25/5/25).

Ibadah pagi itu dipimpin oleh Ketua Jemaat GMIM Sion Taraitak, Pdt Emmy Ruth Walukow Worotikan STh, yang juga menjabat sebagai Ketua BPM Wilayah Langowan Dua.

Kegiatan dihadiri oleh sejumlah pejabat Polres dan Polsek Langowan, antara lain Kapolsek Langowan IPDA March Faldry Makaampoh SH MH, KBO Binmas AIPTU Denny Kosakoy, serta para pendeta, guru agama, pelayan khusus, Hukum Tua Desa Taraitak Varinada Emor, dan jemaat setempat.

Dalam sambutannya, Kapolres Steven Simbar menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada pihak gereja yang telah membuka ruang bagi Polres Minahasa untuk hadir dan berdialog langsung dengan masyarakat melalui kegiatan Minggu Kasih.

Ia memperkenalkan diri sebagai pejabat Kapolres yang baru menjabat dua bulan. Serta memperkenalkan Kapolsek Langowan yang juga baru bertugas selama satu minggu.

Menurut Kapolres, kegiatan Minggu Kasih merupakan implementasi dari program Presisi Polri, sebagai bentuk pendekatan humanis untuk membangun komunikasi dua arah antara kepolisian dan masyarakat.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Peran gereja, tokoh masyarakat, dan pemerintah sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda dan menciptakan lingkungan yang aman,” ujar AKBP Simbar.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan sejumlah isu kamtibmas yang tengah menjadi perhatian. Seperti penyalahgunaan obat-obatan terlarang di kalangan anak-anak muda, penggunaan knalpot bising (broong), kebiasaan membawa senjata tajam tanpa alasan yang sah. Serta konsumsi minuman keras yang kerap menjadi pemicu tindak pidana.

Kapolres mengajak jemaat dan masyarakat untuk lebih proaktif dalam menjaga lingkungan masing-masing, serta tidak ragu untuk melibatkan kepolisian jika terdapat kegiatan yang memerlukan pengawasan, termasuk dalam hal perizinan keramaian.

“Minggu Kasih bukan sekadar kunjungan, tapi bentuk komitmen kami untuk hadir, mendengar, dan menjawab aspirasi masyarakat secara langsung,” tandasnya. (*)