Penulis : Veidy Temo
LEKTUR.CO, Tomohon – Wali Kota Jimmy Feidie Eman dan Ketua DPRD Djemmy Sundah bersama Forkopimda, mengapresiasi Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FSBSI) Kota Tomohon, yang menggelar aksi demo damai tanpa turun kejalan, Kamis (8/10).
“Kami memberikan apresiasi kepada FSBSI Kota Tomohon, karena aksi pada hari ini (kemarin, red) boleh berjalan dengan baik. Ini merupakan pembelajaran penyampaian aspirasi yang aspiratif,” kata Wali Kota Jimmy Eman saat menerima perwakilan pendemo di Kantor DPRD Kota Tomohon.
Saat bertatap muka, Ketua FSBSI Kota Tomohon Yongki Sumual didampingi Sekretatis Melky Karwur, menyampaikan aspirasi mereka terkait penolakan UU Cipta Kerja yang sudah disahkan oleh DPR-RI.
“Selain poin utama menyatakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang sudah disahkan DPR-RI, kami juga menyampaikan 3 poin penting. Yaitu upah buruh di Kota Tomohon harus sesuai dengan Upah Minimun Provinsi (UMP). Kemudian, pemerintah harus fasilitasi BPJS Ketenagakerjaan bagi kaum buruh. Dan terakhir, tidak ada PHK sepihak,” kata Sumual, sambil menyerahkan beberapa poin tuntutan tertulis kepada wali kota dan Ketua DPRD Kota Tomohon.
Sementara itu, Sekretaris FSBSI Kota Tomohon, Melky Karwur menyampaikan bahwa pihaknya tidak melakukan aksi demo damai turun kejalan, dengan alasan Pandemi Covid-19.
“Kami sudah sepakat pengurus FSBSI dan ratusan pekerja di Kota Tomohon menyampaikan aspirasi secara elegan dengan tatap muka bersama Forkopimda, tanpa harus turun kejalan,” ujar Karwur.
Dari hasil tatap muka tersebut, Pemkot Tomohon melalui Dinas Tenaga Kerja menyatakan akan mengadakan virtual meeting dengan Kementrian Tenaga Kerja untuk menyampaikan aspirasi dari FSBSI dan kaum buruh. (*)