LEKTUR.CO, Manado – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE didampingi Wagub Dr Victor Mailangkay SH MH memimpin Rapat koordinasi (Rakor).
Rakor diadakan dalam menjaga stabilitas ekonomi Sulut dengan mengumpulkan seluruh instansi vertikal dan SKPD Pemprov Sulut, di Rumah Dinas Bumi Beringin, Kota Manado, Sabtu (17/05/2025).
Rakor ini dihadiri kepala Bank Indonesia perwakilan Sulut, OJK, Imigrasi, Kantor Pajak, Perbendaharaan, Kepala Kantor Perpajakan serta instansi keuangan bersama jajaran SKPD Pemprov Sulut.
“Seluruh instansi berkolaborasi dan bersinergi menjaga pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi Sulawesi Utara,” kata Gubernur Julius.
Gubernur Yulius Selvanus menjelaskan, Sulawesi Utara harus bangkit melalui kekuatan ekonomi hijau dan kelautan ekonomi biru.
“Kita memiliki letak geografi yang strategis baik perdagangan maupun jalur logistik,” ucap Gubernur.
“Sulut akan jadi Hub bagi sumber Distribusi Energi BBM dan rantai pasok kebutuhan industri dan pangan,” jelasnya.
Oleh sebab itu kata Gubernur, maka akan terbuka bagi rakyat Sulut untuk berusaha bersama.
Industri akan bangkit begitu juga jasa keuangan akan bertumbuh.
“Sudah saatnya kita benar benar bersinergi,” imbuh Gubernur
Gubernur menambahkan, salah satunya imigrasi dukung layanan para turis yang sedang dan akan masuk di Sulawesi Utara.
Lanjut Gubernur, Layanan harus prima sekalipun ketat dalam aturan.
Kata Gubernur, Hindari mempersulit wisatawan, begitu juga jasa keuangan perbankan kita wajib salurkan kredit KUR kepada masyarakat.
Apalagi petani dan nelayan juga UMKM.
Berikan ruang yang lebih sekalipun kita harus taat aturan.
Bersama OJK, saatnya kita bangkitkan perekonomian kita. Banyak regulasi yang menghambat Nelayan kita yang berdampak pada industri Perikanan.
Saat ini dibahas soal ruang untuk mengembalikan industri perikanan maupun para Nelayan.
Pemprov akan beri fasilitas bantuan agar hasil tangkap ikan bisa menggairahkan industri dan perdagangan perikanan.
Begitu juga lahan pertanian, masalah petani nilam yang menjadi perhatian khusus.
Pemprov juga akan memperkuat melalui perbankan, baik melalui modal maupun panen.
Namun khusus nilam diarahkan tidak ditanam pada lahan sawah padi. Di mana, kualitasnya akan turun.
Lahan sawah juga akan tergerus, maka saatnya kita dorong akan petani nelayan bangkit.
Begitu juga untuk pertambangan rakyat akan diberi ruang untuk koperasi pertambangan.
Khusus Bank Indonesia diminta kawal perdagangan antar pulau juga iklim investasi Sulawesi Utara.
“Kita bersyukur 3,6 Triliun pada bulan ini masuk lewat PTSP kita,” ungkap Gubernur.
“Ini tandanya investor benar melirik Sulawesi Utara untuk dapat membangun bisnisnya dan bisa investasi membangun industri,” ucap Gubernur pada Rakor tersebut.
Semua sepakat bersinergi dan patuh pada Asta Cita Presiden dengan kebijakan nasional khusus pertumbuhan ekonomi sampai 7-8%. (fer)