Penulis : Tim Lektur
LEKTUR.CO, TOMOHON – Sebagai pasien yang mengidap penyakit kronis, Julien Wagey (56) seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Kota Tomohon. Merasa sangat bersyukur karena cuci darah (hemodialisis) yang rutin dilakukan di Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon gratis karena ditanggung Program JKN-KIS.
Julien Wagey, ibu yang memiliki tiga orang anak yang bekerja sebagai petani sayur – sayuran di Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon ini. Merupakan salah satu dari sekian banyak masyarakat Kota Tomohon yang harus rutin melakukan cuci darah dalam dua minggu sekali karena penyakit gagal ginjal dideritanya sejak awal tahun 2020.
“Awalnya saya merasa sangat mual dan tidak merasa gejala spesifik lainya. Belakangan saya memang cepat merasa lelah dan nafsu makan yang sangat rendah. Selain itu saya juga mengidap tekanan darah tinggi. Saya tidak sangka bahwa dokter memvonis saya menderita gagal ginjal,” ungkap Julien kepada media ini, Kamis kemarin usai cuci darah.
Cuci darah (hemodialisis) adalah perawatan medis yang diberikan untuk menggantikan fungsi ginjal saat organ vital tersebut bermasalah. Ginjal memiliki fungsi untuk membuang limbah dan kelebihan cairan dari tubuh. Selain itu, ginjal juga mengontrol tekanan darah. Menjaga tulang agar tetap kuat, memastikan kecukupan mineral, sampai memproduksi hormon untuk membuat sel darah merah.
Sebagai peserta Program JKN-KIS yang terdaftar dalam segmen Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja yang Didaftarkan oleh Pemerintah Daerah (PBPU dan BP Pemda) Kota Tomohon. Julien merasa sangat tertolong karena seluruh pengobatan dan perawatan cuci darah dapat dia lakukan secara rutin tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun.
“Saya tidak bisa bayangkan bagaimana jadinya jika saya harus bayar sendiri semua tindakan medis ini, syukur semua pengobatan dan perawatan cuci darah saya di tanggung oleh program JKN-KIS,” ungkap Julien lagi.
Julien pun menyampaikan harapannya agar Program JKN-KIS dapat terus berjalan, sehingga semua orang-orang sepertinya dapat terbantu.
Pdiketahui, pogram ini juga dapat menjadi wadah bagi masyarakat lain untuk saling bergotong royong menolong orang yang membutuhkan pengobatan. (*)