Penulis : Veidy Temo
LEKTUR.CO, MINAHASA – Lelaki Handry Paruntu (52) warga Lingkungan l, Kelurahan Papakelan, Kecamatan Tondano Timur ditemukan tak bernyawa di kompleks persawahan, Kamis (18/3) sekira pukul 12.40 Wita.
Handry ditemukan warga sudah tak bernyawa di perkebunan milik keluarga Saremben, Kelurahan Kendis, Kecamatan Tondano Timur.
Menurut keterangan Artis Aguw warga setempat, saat itu dirinya bermaksud melihat tanaman yang berada di pekarangan rumah. Dan tanpa sengaja melihat dari kejauan sekitar 20 meter menyerupai manusia yang tertidur di rerumputan. Merasa curiga dia mendekati tempat tersebut dan benar melihat sesosok mayat laki-laki terlentang di atas rerumputan. Selanjutnya dia memberitahukan ke tetangganya dan menghubungi aparat kepolisian.
Dementara istri korban Selvie Makapitu menerangkan bahwa suaminya keluar rumah pada pukul 06.00 Wita untuk pergi memindahakan hewan ternak sapi miliknya. Menurut Selvie, itu merupakan rutinitas sehari-hari suaminya dan biasanya pukul 08.00 Wita sudah kembali ke rumah. Namun hingga pukul 10.00 Wita suaminya itu tak kunjung pulang, sehingga dirinya menyuruh orang untuk mencari korban.
Selvie juga menerangkan bahwa dua tahun lalu, suaminya sempat dirawat di rumah sakit karna menderita penyakit diabetes yang dideritanya. Dan akhir-akhir ini korban tidak mengeluhkan kalau sakit.
Kapolres Minahasa, AKBP Henzly Moningkey SIK melalui Kasubbag Humas Polres Iptu Robin Langi tak menampik akan penemuan mayat tersebut.
Menurut Kasubbag Humas, dari hasil olah TKP oleh unit indentifikasi Polres Minahasa dan pemerikasaan awal tim Dokter Puskesmas Papakelan, tidak di temukanya tanda-tanda kekerasan. Dan selanjutnya mayat di bawah Ke RSUD Sam Ratulangi Tondano. Sementara isteri korban menolak untuk dilakukan otopsi.
“Berdasarkan hasil Indentifiaksi tidak di temukan tanda-tandak kekerasan terhadap korban. Dan kemungkian korban meninggal karna sakit,” tukas Langi. (*)