Penulis : Tim Lektur
LEKTUR.CO, Tomohon – Tudingan tak netral-nya penyaluran bantuan sosial (Bansos) bagi pekerja yang terdampak Covid-19 dari pemerintah pusat di Kelurahan Walian Satu, Kota Tomohon, langsung ditanggapi Lurah setempat, Reynhard Paat.
Terkait tudingan tersebut, Paat menjelaskan, berangkat dari data penerima yang di usul memang berjumlah 210 orang. Sedangkan data penerima, di ambil dari setiap lingkungan.
“Untuk Kelurahan Walian Satu sendiri berjumlah 210 penerima. Dan itu data yang ada di Dinas Tenaga Kerja. Terkait isu yang mengatakan pilih – pilih warna, itu tidak benar. Karna penyaluran bantuan tersebut di salurkan berdasarkan usulan data. Begitu juga sistem pendataanya itu, kami lakukan secara profesional dan netral tanpa memandang warna,” tegas Paat.
Lanjut dia, sebagai lurah, dirinya sudah perintahkan ke staf untuk menyalurkan sesuai nama-nama yang ada di SK. Dan nama-nama itu tidak bisa di ganti.
“Bantuan ini diberikan untuk warga yang terkena PHK atau di rumahkan. Jadi tidak ada unsur-unsur politik di situ,” tegasnya lagi.
Terkait adanya beberapa warga yang melakukan demo di depan Kantor Lurah Walian Satu belum lama ini, ia mengatakan, itu sudah clear. Dan sudah diberi penjelasan kepada warga.
“Mengenai video yang beredar, itu juga sudah saya klarifikasi dan jelaskan kepada warga. Bahwa yang dimaksut coret garis merah bukan coret yang pendukung berwarna merah. Melainkan coret yang malas mengikuti kerja bakti bersama,” ungkapnya.
Lebih lanjut Paat mengatakan, sebagai pemerintah kelurahan, tujuannya melakukan evaluasi untuk memberikan warga motivasi, agar terlibat aktif mendukung program pemerintah, bukan pilih-pilih warna.
“Karena lepas dari persaingan politik, mereka semua adalah warga saya. Apa lagi pemerintah diwajipkan harus netral dan tidak boleh berpihak kepada salah satu calon peserta pemilu,” sebutnya. (*)