Penulis : Veidy Temo
LEKTUR.CO, MINAHASA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa melalui Dinas Kesehatan, telah menyelesaikan proses vaksinasi tahap pertama, yang menggunakan vaksin Sinovac. Selanjutnya, untuk tahap kedua, Pemkab Minahasa akan melakukan vaksinasi dengan menggunakan vaksin merek AstraZeneca.
Namun, pasca keluarnya surat penghentian sementara penggunaan vaksin asal Inggris itu dari Dinas Kesehatan Provinisi Sulut, maka penggunaannya di Kabupaten Minahasa terpaksa di tunda.
“Minggu ini sebenarnya kita akan mengajukan permintaan Vaksin AstraZeneca, namun terpaksa dipending dulu karena adanya surat penghentian tersebut,” kata Kepala Dinas Kesehatan Minahasa, dr Maya Rambitan Mkes, Selasa (30/3).
Rambitan menjelaskan, terkait gejala klinis yang muncul dari penggunaan vaksin AstraZeneca, masih dalam penelitian lebih lanjut. “Sebetulnya, setiap penyuntikan sesuatu di tubuh termasuk vaksin, wajar jika ada gejala klinis menyertai,” ujarnya.
Dijelaskan Rambitan, AstraZenica ini, ibarat vaksin DPT untuk anak yang menimbulkan panas. Dan Sinovac ibarat vaksin BCG yang tidak menimbulkan panas. “Jadi masing-masing vaksin berbeda reaksinya terhadap tubuh. Jadi kita nanti tunggu saja perkembangannya dari Dinas Kesehatan Provinsi. Yang pasti untuk tahap dua, kita sudah rencanakan vaksin AstraZeneca,” pungkasnya. (*)