Editor : Veidy Temo
LEKTUR.CO, MINAHASA – Ledy Mamentu (22), seorang ibu rumah tangga yang terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di Tondano, Kabupaten Minahasa ini, telah menjalani proses persalinan lebih tenang karena tidak perlu memikirkan biaya sama sekali.
Sebagai seorang ibu, kelahiran buah hati merupakan hal yang sangat dinantikan, termasuk yang dirasakan oleh Ledy. Kehamilan dan proses persalinan adalah merupakan pengalaman pertamanya, sehingga sempat membuat dirinya sedikit resah dan cemas.
“Saat itu malam hari sekitar pukul 8, saya mulai merasakan sakit yang luar biasa di perut saya. Saat itu saya langsung tahu kalau waktu lahiran telah tiba. Keluarga langsung membawa saya ke Rumah Sakit Budi Setia di daerah Langowan. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata bayi saya sangat besar dengan berat lebih dari 3 kg, untuk itu perawat dan dokter segera membutakan rujukan untuk di lakukan oprasi sesar di Rumah sakit Bunda Maria Tomohon,” cerita Ledy, belum lama ini.
Ledy mengaku, ketika mendengar bahwa dirinya harus dioperasi untuk proses persalinan, dirinya merasa cemas karena dia tahu bahwa tindakan operasi pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Saya sangat khawatir ketika mendengar kata operasi, selain ini merupakan pengalaman pertama saya untuk persalinan, saya juga cemas dengan biaya yang akan terbentuk dengan seluruh tindakan medis yang saya terima,” ungkap Ledy.
Ledy akhirnya merasa sangat lega ketika medengar penjelasan dari dokter dan perawat bahwa seluruh tindakan medis yang dilakuakan berdasarkan rujukan medis akan menjadi tanggungan dari Program JKN-KIS.
“Betapa leganya saya ketika mendengar penjelasan dari rumah sakit bahwa seluruh tindakan medis yang telah dan akan saya terima untuk proses persalinan tidak menimbulkan iur biaya, karena akan di tanggung oleh Program JKN-KIS,” tutur Ledy.
Terakhir, Ledy menyampaikan harapan agar Program JKN-KIS dapat terus berjalan, sehingga semua orang dapat terbantu dan menjadi wadah bagi masyarakat lain untuk bergotong royong menolong orang yang sedang membutuhkan pengobatan.
“Saya tidak bisa bayangkan berapa uang yang harus saya keluarkan jika tidak ditanggung Program JKN-KIS. Tidak hanya itu, untuk melakukan pengecekan kesehatan anak saya, semuanya ditanggung oleh Program JKN-KIS ini. Semoga program ini akan terus ada dan apa yang saya rasakan dapat dirasakan oleh masyarakat kapanpun dan dimanapun yang membutuhkan,” pungkasnya. (*)