Penulis : Veidy Temo
LEKTUR.CO, Tomohon – Wali Kota Jimmy Feidie Eman (JFE) mengatakan, salah satu visi misi Pemerintah Kota Tomohon tahun 2016-2021 adalah Tomohon menuju kota tujuan wisata dunia.
“Dimana, pengembangan Kota Tomohon menuju kota pariwisata dunia, adalah pengembangan yang terintegrasi dan holistik antara semua sektor pembangunan yang terkait,” kata Wali Kota JFE saat membuka pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata yang dilaksanakan di Grand Master Hotel, Rabu (4/11).
Menurut JFE, strategi untuk menjadikan Tomohon sebagai kota pariwisata dunia adalah integrasi dari aspek-aspek terkait yang terdiri dari Attraction (atraksi, Accessibility (aksesibilitas) dan Amenities (amenitas).
Sedangkan pola manajemen pengembangan pariwisata di kota Tomohon didasarkan pada 3 strategi pembangunan kepariwisataan. Yaitu strategi pembangunan kepariwisataan yang mengutamakan pada pertumbuhan (growth oriented model). Strategi pembangunan kepariwisataan yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat (community based tourism development). Dan strategi pembangunan kepariwisataan yang bertumpu pada keberlanjutan pembangunan kepariwisataan (sustainable tourism development).
“Pola manajemen pengembangan pariwisata tersebut, hanya akan dapat terlaksana manakala dalam proses pencapaiannya dilakukan melalui prinsip tata kelola kepariwisataan yang baik (good tourism governance),” jelasnya.
Selain itu, lanjut Eman, kekayaan potensi pariwisata, keragaman dan kearifan local yang dimiliki kota Tomohon, perlu dikembangkan secara kontinyu dan berkelanjutan dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan.
“Pada akhirnya semua upaya Pemerintah Kota Tomohon untuk mengembangkan pariwisata dengan mengedepankan kekayaan, keragaman dan kearifan lokal, bermuara pada tujuan pembangunan pariwisata Indonesia, yakni memperoleh devisa negara,” ungkapnya.
Dengan demikian, tujuan pengembangan pariwisata kota Tomohon adalah pencapaian pendapatan asli daerah (PAD), baik yang didapat melalui retribusi objek wisata, maupun pajak hotel, restoran dan rumah makan.
“Saya mengaskan, Pemkot Tomohon mengijinkan usaha pariwisata dibuka, namun mengedepankan protokol kesehatan,” pungkasnya. (*)