Editor : Veidy Temo
LEKTUR.CO, MINAHASA – Bupati Minahasa, Royke Octavian Roring (ROR), melakukan sidak penerapan protokol kesehatan (Prokes) penyaluran Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) di Kantor BRI Cabang Tondano, Jumat (30/4) tadi.

Dalam kesempatan itu, Bupati ROR didampingi Sekda Frits Muntu bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra Denny Mangala, memberikan himbauan langsung kepada masyarakat yang sedang antri menunggu jadwal menerima bantuan.
“Inspeksi ini terkait instruksi Bapak Presiden Joko Widodo agar memantau pelaksanaan protokol kesehatan secara disiplin untuk meminimalisir penyebaran Covid-19,” kata Bupati menjelaskan kepada masyarakat yang sedang antri.
ROR menghimbau agar masyarakat yang datang tetap menerapkan Prokes. Begitu juga pihak BRI Cabang Tondano agar dapat mengatur sedemikian rupa sehingga antrian tidak terjadi penumpukan. Akan tetapi masyarakat tetap dapat terlayani terutama terkait penyaluran bantuan-bantuan pemerintah.
“Sebagaimana kita lihat sendiri, biarpun sudah disarankan oleh pihak BRI untuk datang bertahap, tapi tentu dambaan dari warga untuk lebih cepat datang, itu yang mengakibatkan banyaknya antrian,” ujarnya.
Melihat kondisi itu, bupati pun menyarankan kepada pihak BRI agar menambah petugas pelayanan. Bahkan pihaknya akan meminta langsung ke Kantor Wilayah (Kanwil) BRI, jika bisa merealisasikan penambahan petugas.
“Kalau sekarang tiga, jika boleh ditambah menjadi enam atau sembilan, supaya pelayanan bisa lebih cepat,” saran bupati kepada Kacab BRI Cabang Tondano, I Gede Mahendra Putra yang saat itu ikut memantau penyaluran bantuan.
Bupati berharap, penyaluran BPUM ini bisa dilakukan di desa/kelurahan dan kecamatan, agar lebih cepat. Akan tetapi, penyaluran itu tidak memungkinkan karena harus lewat proses online.
“Saya tentu prihatin dengan warga saya, karena sejak pagi hingga siang hari belum makan, dan nanti sore hari baru terlayani,” ungkap bupati.
Sebelumnya, Kacab BRI Cabang Tondano, I Gede Mahendra Putra mengatakan, pihaknya telah mengatur sedemikian rupa agar tidak terjadi antrian dalam penyaluran bantuan ini.
“Kita sudah atur jadwalnya agar tidak terjadi penumpukan. Tapi, karena antusias warga untuk menerima mereka datang bersama keluarganya sehingga kelihatan banyak orang,” kata Mahendra.
Terkait usulan Pemkab Minahasa agar penyaluran dilakukan di setiap desa/kelurahan dan kecamatan. Mahendra mengatakan bahwa itu tidak bisa dilakukan.
“Jadi penerima harus datang langsung ke BRI terdekat, untuk dilakukan verifikasi lagi di sistem (Aplikasi Brisim). Apakah datanya sudah sesuai atau tidak. Karena masih ada nama dalam NIK-nya berbeda dengan nama di rekeningnya,” tandasnya. (*)