Penulis : Veidy Temo
LEKTUR.CO, Tomohon – Wali Kota Jimmy Feidie Eman (JFE) mengatakan, saat ini Bangsa Indonesia sedang menghadapi ujian di tengah Pandemi Covid-19. Tak terkecuali dalam dunia usaha. Terutama koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mengalami dampak yang berat dari sisi produksi, pemasaran, serta pembiayaan.
“Tantangan baru yang dihadapi oleh dunia perkoperasian, tidak hanya sekedar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital dan inovasi produk. Tetapi juga menjadi momentum untuk menghadirkan visi baru di tengah perubahan sosial ekonomi yang sangat dinamis,” kata Wali Kota JFE, saat membuka pelatihan manajemen pengelola koperasi, di Aula Nawanua Merons, Kelurahan Kinilow Satu, Selasa (20/10).
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, lanjut JFE, merupakan salah satu prinsip koperasi yang penting dalam meningkatkan kemampuan, memperluas wawasan pengurus, pengawas, serta anggota koperasi/KUD. Selain itu, memperkuat solidaritas dalam mewujudkan tujuan koperasi.
“Sehingga melalui pelatihan ini, diharapkan agar peserta mampu membuat perencanaan, menata dan melaksanakan, mengontrol atau mengendalikan organisasi, usaha maupun keuangan pada koperasi masingg-masing, sesuai fungsi manajemen dan aturan di dalam Undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian,” papar JFE.
JFE juga berharap para peserta dapat termotifasi, untuk lebih giat bekerja dan membekali diri guna meraih masa depan yang gemilang. Serta mampu berbuat banyak untuk kemajuan Kota Tomohon,” pungkasnya.
Pelatihan ini dihadiri Plt Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah O. D. S. Mandagi dan Kepala Bidang Restrukturisasi dan Sumber Daya Manusia Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Sulawesi Utara, serta para peserta. (*)