Penulis : Veidy Temo
LEKTUR.CO, Tomohon – Wali Kota Jimmy Feidie Eman (JFE) membuka pelatihan kewirausahaan bagi usaha mikro/kecil yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, bertempat di Aula Nawanua Merons Kelurahan Kinilow I, Rabu (9/9).
Wali Kota JFE mengatakan bahwa pilihan dalam mengatasi persoalan tenaga kerja, antara lain adalah membuka lapangan wirausaha dan memasyarakatkan kewirausahaan melalui pelatihan.
“Sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausahawan Indonesia masih sedikit. Sehingga persoalan pembangunan wirausaha Indonesia merupakan persoalan mendesak bagi suksesnya pembangunan. Itulah sebabnya pemerintah pusat maupun pemerintah daerah berupaya mengalokasikan anggaran lewat APBN dan APBD untuk program pelatihan semacam ini, untuk lebih memotivasi para wirausaha agar lebih giat berkarya,” paparnya.
“Apalagi, dalam situasi dunia sedang menghadapi dampak pandemi Covid-19, mau tidak mau kita harus berusaha merecoveri pembangunan ekonomi yang sedang terpuruk melalui berbagai kebijakan untuk membantu para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk wirausaha pemula,” tambah Wali Kota JFE.
Selain itu, lanjut JFE, pemerintah tentu sangat memperhatikan pelaku usaha atau wirausaha ini karena sangat banyak manfaatnya. Diantaranya, menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan sebagainya.
Kemudian menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh dan diteladani, hidup secara efisien serta tidak boros. “Selanjutnya, memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan tuhan. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, dan tekun dalam menghadapi pekerjaan, serta memelihara keserasian lingkungan baik dalam pergaulan maupun kebersihan lingkungan,” paparnya lagi.
Melihat banyaknya manfaat wirausaha ini, kata JFE, maka ada dua darma bakti wirausaha terhadap pembangunan bangsa. “Yaitu sebagai pengusaha, memberikan darma baktinya melancarkan proses produksi, distribusi dan konsumsi. Dan sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan pada bangsa lain,” tandasnya.
Dijelaskan, pelatihan kewirausahaan saat ini lebih khusus pada bidang souvenir, dan sangat berkaitan dengan bidang pariwisata. “Oleh karena itu saya menantang bapak/ibu/saudara peserta, selaku wirausaha di bidang souvenir ini untuk mampu menjual Tomohon, baik dalam negeri maupun luar negeri. Menjual Tomohon artinya kita harus mampu menggali dan memanfaatkan kearifan lokal Kota Tomohon, kita harus mampu belajar seperti masyarakat Bali,” pungkasnya. (*)