Wamen Imipas Silmy Karim Gebrak Sulawesi Utara: Gaungkan Integritas dan Pelayanan Humanis di Lapas

Wamen Imipas Silmy Karim saat melakukan kunjungan perdana di Manado, Sulawesi Utara. (ist)

LEKTUR.CO, MANADO – Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Wamen Imipas) Republik Indonesia, Silmy Karim, melakukan gebrakan signifikan dalam kunjungan kerja perdananya di Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (1/7/25).

Dengan fokus utama pada peningkatan integritas dan profesionalisme, serta penekanan kuat pada pelayanan publik yang humanis, Wamen Imipas Silmy Karim secara langsung meninjau kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Manado.

Kunjungan strategis ini tidak dilakukan sendiri. Silmy Karim didampingi oleh jajaran pimpinan Kementerian Imipas yang kompeten, termasuk Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulut, Tonny Nainggolan.

Selain itu, ada juga Kepala Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi, Ramdhani, serta seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Sulawesi Utara, yang menunjukkan komitmen kolektif terhadap perbaikan.

Kedatangan rombongan Wamen Imipas disambut hangat, menandai keseriusan pemerintah pusat dalam memantau dan membina langsung pelaksanaan tugas di lapangan.

Peninjauan Mendalam dan Dialog Langsung dengan WBP

Setibanya di Lapas Manado, Wamen Imipas Silmy Karim tidak membuang waktu. Ia segera melakukan peninjauan mendalam ke berbagai fasilitas krusial. Mulai dari blok-blok hunian warga binaan, fasilitas pelayanan dasar, hingga sarana dan prasarana penunjang lainnya, semua tak luput dari pantauannya.

Peninjauan ini bukan sekadar formalitas, Silmy Karim menunjukkan perhatian langsung dengan menyapa dan berdialog singkat dengan beberapa Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

“Saya ingin mendengar langsung dari bapak-ibu sekalian, bagaimana kondisi di sini, apa saja yang menjadi harapan selama menjalani masa pembinaan?”, tanya Silmy dengan nada empatik kepada salah seorang WBP, menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan mereka.

Dialog ini memberikan gambaran langsung mengenai tantangan dan kebutuhan para WBP, sekaligus menegaskan bahwa suara mereka didengar oleh pimpinan tertinggi.

Arah Tegas untuk Integritas dan Profesionalisme

Usai peninjauan, suasana berubah menjadi lebih serius ketika mantan Direktur Jenderal Imigrasi itu menyampaikan arahan penting kepada seluruh Kepala Lapas dan Rutan se-Sulawesi Utara.

Dalam kesempatan ini, Wamen Silmy Karim menegaskan kembali prinsip-prinsip dasar dalam menjalankan tugas pemasyarakatan.

“Saya ingin tegaskan, integritas adalah harga mati, dan pelayanan humanis adalah wajah kementerian kita. Tidak ada toleransi bagi praktik yang mencoreng nama baik institusi. Kita harus terus meningkatkan profesionalisme, berinovasi, dan memastikan setiap warga binaan mendapatkan hak-haknya dengan layak,” tegas Silmy Karim.

Arahan ini menjadi pedoman penting bagi seluruh jajaran pemasyarakatan untuk senantiasa berpegang pada nilai-nilai luhur dalam bertugas.

Karya Warga Binaan Lapas Perempuan Manado Dipuji

Dalam sesi arahan, Kepala Lapas Perempuan Manado, Marwati, turut mendapatkan kesempatan istimewa untuk memaparkan kondisi terkini di lapas yang dipimpinnya.

Lebih dari itu, Marwati dengan bangga mempresentasikan hasil karya warga binaan Lapas Perempuan Manado, yaitu batik tulis dan batik cap.

Karya-karya tersebut tidak hanya menunjukkan potensi kreatif para warga binaan, tetapi juga hasil nyata dari program pembinaan keterampilan yang efektif.

“Ini adalah bukti bahwa di balik tembok penjara, ada potensi luar biasa yang bisa dikembangkan. Kami berupaya keras memberikan bekal keterampilan agar mereka siap kembali ke masyarakat dengan kemandirian,” jelas Marwati, disambut apresiasi dari Wamen Imipas dan jajaran yang hadir.

Kunjungan Wamen Imipas Silmy Karim di Sulawesi Utara ini diharapkan menjadi titik tolak penting bagi perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan di seluruh Lapas dan Rutan di wilayah tersebut, menuju sistem pemasyarakatan yang lebih berintegritas, profesional, dan humanis. (*)